Di bidang perangkat radiasi elektromagnetik, antena RF dan antena gelombang mikro sering tertukar, tetapi sebenarnya terdapat perbedaan mendasar. Artikel ini melakukan analisis profesional dari tiga dimensi: definisi pita frekuensi, prinsip desain, dan proses manufaktur, terutama menggabungkan teknologi-teknologi kunci sepertipenyolderan vakum.
RF MISOTungku Pematrian Vakum
1. Rentang pita frekuensi dan karakteristik fisik
Antena RF:
Pita frekuensi operasinya adalah 300 kHz - 300 GHz, mencakup penyiaran gelombang menengah (535-1605 kHz) hingga gelombang milimeter (30-300 GHz), tetapi aplikasi utamanya terkonsentrasi di frekuensi < 6 GHz (seperti 4G LTE, WiFi 6). Panjang gelombangnya lebih panjang (sentimeter hingga meter), strukturnya terutama antena dipol dan cambuk, dan sensitivitas terhadap toleransinya rendah (±1% panjang gelombang dapat diterima).
Antena gelombang mikro:
Khususnya 1 GHz - 300 GHz (gelombang mikro hingga gelombang milimeter), pita frekuensi aplikasi umum seperti pita X (8-12 GHz) dan pita Ka (26,5-40 GHz). Persyaratan panjang gelombang pendek (tingkat milimeter):
✅ Akurasi pemrosesan tingkat submilimeter (toleransi ≤±0,01λ)
✅ Kontrol kekasaran permukaan yang ketat (< 3μm Ra)
✅ Substrat dielektrik rugi rendah (ε r ≤2,2, tanδ≤0,001)
2. Titik balik teknologi manufaktur
Kinerja antena gelombang mikro sangat bergantung pada teknologi manufaktur tingkat tinggi:
| Teknologi | Antena RF | Antena Gelombang Mikro |
| Teknologi koneksi | Penyolderan/Pengikatan sekrup | Brazing Vakum |
| Pemasok Umum | Pabrik Elektronik Umum | Perusahaan Pematrian seperti Solar Atmospheres |
| Persyaratan pengelasan | Koneksi konduktif | Penetrasi oksigen nol, reorganisasi struktur butiran |
| Metrik Utama | Resistansi aktif <50mΩ | Pencocokan koefisien ekspansi termal (ΔCTE<1ppm/℃) |
Nilai inti dari penyolderan vakum pada antena gelombang mikro:
1. Sambungan bebas oksidasi: penyolderan dalam lingkungan vakum 10 -5 Torr untuk menghindari oksidasi paduan Cu/Al dan mempertahankan konduktivitas >98% IACS
2. Penghapusan tegangan termal: pemanasan gradien di atas liquidus bahan brazing (misalnya paduan BAISi-4, liquidus 575℃) untuk menghilangkan retakan mikro
3. Kontrol deformasi: deformasi keseluruhan <0,1 mm/m untuk memastikan konsistensi fase gelombang milimeter
3. Perbandingan kinerja listrik dan skenario aplikasi
Karakteristik radiasi:
1.Antena RF: terutama radiasi omnidirectional, gain ≤10 dBi
2.Antena gelombang mikro: sangat terarah (lebar sinar 1°-10°), penguatan 15-50 dBi
Aplikasi umum:
| Antena RF | Antena Gelombang Mikro |
| Menara radio FM | Komponen T/R Radar Array Bertahap |
| Sensor IoT | Umpan komunikasi satelit |
| Tag RFID | 5G mmWave AAU |
4. Uji perbedaan verifikasi
Antena RF:
- Fokus: Pencocokan impedansi (VSWR < 2.0)
- Metode: Sapuan frekuensi penganalisis jaringan vektor
Antena gelombang mikro:
- Fokus: Konsistensi pola radiasi/fase
- Metode: Pemindaian medan dekat (akurasi λ/50), uji medan kompak
Kesimpulan: Antena RF merupakan landasan konektivitas nirkabel umum, sementara antena gelombang mikro merupakan inti dari sistem frekuensi tinggi dan presisi tinggi. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah:
1. Peningkatan frekuensi menyebabkan panjang gelombang menjadi lebih pendek, sehingga memicu pergeseran paradigma dalam desain.
2. Transisi proses manufaktur - antena gelombang mikro mengandalkan teknologi mutakhir seperti penyolderan vakum untuk memastikan kinerja
3. Kompleksitas pengujian tumbuh secara eksponensial
Solusi penyolderan vakum yang disediakan oleh perusahaan penyolderan profesional seperti Solar Atmospheres telah menjadi jaminan utama keandalan sistem gelombang milimeter. Seiring dengan perluasan 6G ke pita frekuensi terahertz, nilai proses ini akan semakin menonjol.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang antena, silakan kunjungi:
Waktu posting: 30 Mei 2025

