Kabel koaksial digunakan untuk mentransmisikan energi RF dari satu port atau komponen ke port/bagian lain dalam sistem. Kabel koaksial standar digunakan sebagai saluran koaksial gelombang mikro. Bentuk kabel ini biasanya memiliki dua konduktor berbentuk silinder yang mengelilingi sumbu yang sama. Keduanya dipisahkan oleh bahan dielektrik. Pada frekuensi yang lebih rendah, polietilena digunakan sebagai dielektrik, dan pada frekuensi yang lebih tinggi, bahan Teflon digunakan.
Jenis kabel koaksial
Terdapat banyak jenis kabel koaksial, tergantung pada konstruksi konduktor dan metode pelindung yang digunakan. Jenis-jenis kabel koaksial meliputi kabel koaksial standar seperti yang dijelaskan di atas, kabel koaksial berisi gas, kabel koaksial artikulasi, dan kabel koaksial berpelindung bi-wire.
Kabel koaksial fleksibel digunakan dalam antena penerima siaran televisi dengan konduktor luar yang terbuat dari foil atau jalinan.
Pada frekuensi gelombang mikro, konduktor luarnya kaku dan dielektriknya padat. Pada kabel koaksial berisi gas, konduktor tengahnya terbuat dari isolator keramik tipis, yang juga menggunakan politetrafluoroetilena. Nitrogen kering dapat digunakan sebagai bahan dielektrik.
Pada kabel koaksial yang diartikulasikan, isolator bagian dalam dinaikkan di sekitar konduktor bagian dalam, di sekitar konduktor yang dilindungi dan di sekitar selubung isolasi pelindung ini.
Pada kabel koaksial berpelindung ganda, dua lapisan perlindungan biasanya disediakan dengan menyediakan pelindung dalam dan pelindung luar. Ini melindungi sinyal dari EMI dan radiasi apa pun dari kabel yang memengaruhi sistem di sekitarnya.
Impedansi karakteristik saluran koaksial
Impedansi karakteristik kabel koaksial dasar dapat ditentukan menggunakan rumus berikut.
Zo = 138/sqrt(K) * Log(D/d) Ohm
di dalam,
K adalah konstanta dielektrik isolator antara konduktor dalam dan luar. D adalah diameter konduktor luar dan d adalah diameter konduktor dalam.
Keuntungan atau Kelebihan Kabel Koaksial
Berikut ini adalah kelebihan atau keuntungan dari kabel koaksial:
➨Karena efek kulit, kabel koaksial yang digunakan dalam aplikasi frekuensi tinggi (>50 MHz) menggunakan pelapis tembaga pada konduktor tengah. Efek kulit terjadi karena sinyal frekuensi tinggi merambat di sepanjang permukaan luar konduktor. Efek ini meningkatkan kekuatan tarik kabel dan mengurangi bobot.
➨Kabel koaksial biayanya lebih murah.
➨Konduktor luar pada kabel koaksial digunakan untuk meningkatkan redaman dan perisai. Hal ini dicapai dengan menggunakan foil atau jalinan kedua yang disebut selubung (disebut C2 pada Gambar 1). Selubung berfungsi sebagai perisai lingkungan dan dibuat menjadi kabel koaksial integral sebagai penghambat api.
➨Kabel ini kurang rentan terhadap gangguan atau interferensi (EMI atau RFI) dibandingkan kabel berpasangan yang terpilin.
➨Dibandingkan dengan pasangan terpilin, ia mendukung transmisi sinyal bandwidth tinggi.
➨Mudah disambungkan dan dikembangkan karena sifatnya yang fleksibel.
➨Memungkinkan laju transmisi tinggi, kabel koaksial memiliki bahan pelindung yang lebih baik.
Kekurangan atau Kerugian Kabel Koaksial
Berikut ini adalah kelemahan kabel koaksial:
➨Ukuran besar.
➨Pemasangan jarak jauh mahal karena ketebalan dan kekakuannya.
➨Karena satu kabel digunakan untuk mengirimkan sinyal ke seluruh jaringan, jika satu kabel rusak, seluruh jaringan akan mati.
➨Keamanan menjadi perhatian besar karena kabel koaksial mudah disadap dengan memutusnya dan memasukkan konektor T (tipe BNC) di antara keduanya.
➨Harus dibumikan untuk mencegah gangguan.
Waktu posting: 15-Des-2023

